Mainan Baru

Sooo, I made this account several days ago. On Pinterest, a pinboard-styled social photo sharing website. See what interest me most at http://pinterest.com/fiqahfdb. See ya there! 😀

Okay, my fault.

“Kamu nggak pernah bilang ‘tidak’. Kamu lebih sering tidak menjawab”

Seorang teman pernah mengatakan itu kepadaku. Ketika aku dengan sarkasnya memaki diriku sendiri karena tidak bisa menjadi pribadi yang tegas. Mirip-mirip film “Yes Man” ketika Jim Carrey dengan pedenya meng-iyakan setiap permintaan dalam beberapa momen di hidupnya, dan yaaa ujung-ujungnya dia juga yang repot membereskan akibat-akibat yang timbul belakangan. Bedanya, si Jim belagak ‘Yes Man’ yang aslinya adalah seorang pemurung dan suka menyendiri, dan aku…. karena bawaan lahir. Atau kebiasaan. Entahlah.

Antara terlalu pasrah dengan hidup atau emang berbakat untuk dimanfaatkan beberapa pihak — yang pasti pinter mengendalikan situasi. Dan dengan sangat menakjubkan, aku tidak menyadari betapa polosnya boneka ini dimainkan tanpa sedikitpun memberontak. Dendam, mungkin. Tapi ya salahku juga sih. Again. Selalu menempatkan diri di posisi yang paling terpuruk. Wake. Up. Now!

#15

“The story can resume. I will return. Find you, love you, marry you. And live without shame.”

Robbie to Cecilia. Atonement (2007).

Menagih Janji.

Jadi, saya sedang mengunjungi postingan-postingan lama di blog dan menemukan tulisan ini.
Lalu bagaimana kelanjutannya? Berhasilkah saya menyelesaikan satu novel itu?

***

Duabelas Desember 2011 – Delapanbelas Februari 2012, saya berhasil memasuki halaman ke…… enam.
*no hope*

#14

“I wanted a perfect ending. Now I’ve learned, the hard way, that some poems don’t rhyme, and some stories don’t have a clear beginning, middle, and end. Life is about not knowing, having to change, taking the moment and making the best of it, without knowing what’s going to happen next.”

Gilda Radner

Semacam meracau.

Ada berapa banyak manusia yang tidak suka berada di zona nyaman?
Banyak? Sepertinya tidak. Kebanyakan orang lebih memilih untuk menghabiskan hidup di atas sofa yang empuk, di dalam selimut yang hangat, sambil menikmati hiburan TV bersama orang-orang terkasih.

Damai sekali memang, tapi sayangnya aku berada di pihak yang sebaliknya. Yang tidak suka menggantungkan umur di bawah selimut. Ngerti kan maksudnya?
Yaaa, tapi bukan berarti aku sukanya menghabiskan waktu luang dengan mengendarai motor rally, mendaki perbukitan, dan berburu babi hutan. Bukan hal se-esktrim itu yang aku maksud.

Aku hanya merasa, berlama-lama memanjakan diri di dalam rumah tidak menjadikanku pribadi yang kuat.
Manja.
Cengeng.
I admit it.

What happen on my birthday?

Hey hai! Sepertinya saya sedang tertular krisis ide yang kronis sehingga menyebabkan blog ini ‘sedikit’ terlantar untuk ke sekian kalinya. 😛
Okay, baiklah. Mari memulai membayar utang cerita kepada pembaca budiman yang telah sudi mampir ke mari.
Dimulai dari……….. utang cerita ulangtahun yang udah ke-save-as-draft sejak 20 Desember 2011. =))

* * *

Minggu, delapan belas Desember, saya menemukan blog ini di halaman Freshly Pressed di halaman muka WordPress.

Dan seketika berpikir: “Oh, i’ll be there soon.”
Soooo lonesome on your very special day is quite pathetic, eh?

Lalu kemudian mesin waktu menelanku hidup-hidup untuk ber-flashback ria dengan memori ulangtahun di tahun-tahun sebelumnya.
“Nggak akan ada yang spesial,” pikirku.